Naik KRD Lokal Bandung Raya Bisa Kemana Aja? Part 1


Pertama kali kenal kereta itu mungkin waktu usia saya masih 4-5 tahun, kira-kira tahun 1997 an. Saat itu tujuannya ke kampung halaman Bapak di Malangbong, Garut. Walaupun sudah agak-agak lupa, tapi naik kereta waktu itu kesannya ga nyaman sekali. Penuh, desak-desakkan antara penumpang dan penjual, panas karena pake kereta ekonomi, bahkan ada yang sampai ngampar samak, ya pokoknya ga banget lah.

Kemudian sekitar tahun 2010 atau 2011 saya kembali mencoba naik kereta, tujuannya ke rumah saudaranya teman. Hmm, ternyata keadaannya masih sama saja. Walaupun harga tiket kereta nya masih sangat murah, hanya Rp 1000,- dari stasiun Kiara Condong ke stasiun Gadobangkong.

Sampai akhirnya di tahun 2013 akhir (saya lupa tepatnya bulan apa), keadaan kereta api semakin baik. Bahkan menurut saya tahun ini adalah tahun prestasi nya PT. KAI. Kenapa? Karena bepergian dengan kereta kini sudah sangat sangat nyaman, bahkan kereta ekonomi KRD Lokal Bandung Raya sekalipun!

Baca Juga: Transportasi Unggul untuk Kemajuan Pariwisata Indonesia

Asyiknya Naik KRD Lokal Bandung Raya Sekarang

  • Sudah tidak ada lagi yang berjualan ilegal, baik itu di dalam kereta maupun di ruang tunggu stasiun.
  • Pengamen pun sudah tidak diperbolehkan.
  • Tiap gerbong sudah ber-AC.
  • Karena ruangan ber-AC, otomatis larangan merokok pun diberlakukan.
  • Banyak tersedia plug (colokan) di tiap gerbong, ini membantu sekali, demi keberlangsungan hidup di dunia maya.
  • Pemeriksaan tiket sudah diperketat, jadi ga ada lagi tuh penumpang selundupan yang ga beli tiket.
  • Kuota penumpang di setiap stasiun dibatasi, tapi ini kadang-kadang sih.
  • Bonus full music Bungsu Bandung selama perjalanan, jika anda beruntung dan naik di jam-jam tertentu. Tau Bungsu Bandung? Itu yang nyanyi "mobil butut kaluaran baheula.."

Harga Tiket KRD Lokal Bandung Raya


Di tahun 2013 lalu, saat kondisi per-keretaapi-an benar benar sedang berbenah, harga tiket nya masih sangat terjangkau, hanya Rp 1.500,- saja jauh dekat, dari stasiun Cicalengka ke stasiun Padalarang. Ujung ke ujung cuma Rp 1.500 aja dong, harga tol aja Rp 7.000,-.

Namun, di tahun 2014, subsidi untuk transportasi kereta dikurangi (rumor nya sih begitu). Sehingga, tiket kereta api semakin lama semakin mahal. Di tahun 2014, harga nya naik menjadi Rp 2.000,-. Dan sampai saat ini di tahun 2022 harga tiket KRD Lokal Bandung Raya sebesar Rp 5.000,- untuk jarak dekat, dan Rp 6.000,- untuk jarak jauh.

Ya, meskipun harga tiket nya naik, tapi tetep murah kaan? Selain murah, nyaman, juga bebas macet. Jadwal keberangkatan kereta pun hampir selalu tepat waktu, kecuali jika ada hal-hal di luar dugaan seperti adanya rel kereta yang ambles, tergenang banjir, atau ada perbaikan mesin.

Selain membeli tiket on the spot, kita juga bisa memesan tiket KRD Lokal Bandung Raya lewat aplikasi KAI access. Kita bisa melihat jadwal kereta lokal juga di sini. Metode pembayarannya bisa melalui LinkAja atau QRIS.

Jangan lupa siapkan NIK dari masing-masing penumpang yang akan naik ya, karena kita perlu input data NIK di sini. Setelah pembayaran dinyatakn berhasil, kita bisa melihat e-ticket nya dan cukup ditunjukkan ke petugas sebelum naik untuk di-scan barcode.

Naik KRD Lokal Bandung Raya Bisa Kemana Aja?

Di tahun 2013 sampai 2014, zaman dimana saya sering mengalami pergolakan hati (prett) akibat kondisi emosi saya yang masih labil, yang kalau diceritain mah geuleuh pisan lah ga banget 😂, saya sering sengaja pergi ke stasiun kereta. Menyimpan motor di sana, dan pergi sendirian menggunakan KRD Lokal Bandung Raya.

Ada beberapa spot favorit di beberapa stasiun pemberhentian kereta KRD Lokal Bandung Raya yang sering saya kunjungi. Nah kali ini saya mau share tempat-tempat apa saja yang bisa dikunjungi kalau (ya siapa tau) teteh-teteh atau akang-akang di sini ingin naik kereta KRD Lokal Bandung Raya tapi bingung mau kemana.

1. Stasiun Cicalengka

Kita mulai dari ujung timur terlebih dahulu ya. Kalau ke stasiun Cicalengka biasanya saya pergi ke alun-alun Cicalengka. Jaraknya lumayan dekat dengan stasiun. Setelah turun dari kereta, jalan kaki sedikit menuju jalan raya Cicalengka, lalu naik angkot kira-kira 3 menit. Sama seperti alun-alun di tempat lainnya, banyak penjual di sini. Kalau lagi hemat (baca: bokek) saya hanya jajan street food di sini saja, setelah itu saya pulang lagi.

Jika sedang ada waktu luang, ada objek wisata menarik yang bisa ditempuh dari stasiun Cicalengka. Ada Curug Cinulang dan Bukit Teletubbies yang dulu sempat hits di instagram. Kedua tempat ini bisa ditempuh dengan menaiki angkot dari jalan raya Cicalengka, lalu disambung dengan ojek, karena tidak ada angkutan umum lain selain ojek ke sini.

Bukit Teletubbies Cicalengka, Foto: www.infobdg.com

2. Stasiun Haurpugur

Kalau berhenti di stasiun ini, kita akan menemukan hamparan sawah yang luas. Menikmati cemilan sambil melihat pemandangan sawah di sini lumayan asyik juga. Oh ya, kalau cuaca sedang bersahabat, sunset di sini cocok juga untuk dinikmati dan diabadikan dengan kamera.

Foto www.haurpugur.desa.id

3. Stasiun Rancaekek

Kalau mampir di stasiun Rancaekek mending sekalian saja ke daerah Jatinangor. Cung, yang dulu sering bulak balik Jatinangor, atau ngekos di daerah Jatinangor? Pasti tau yaa di sini ada tempat hits apa saja. Salah satu tempat favorit untuk  dikunjungi di daerah Jatinangor yaitu Jatinangor Town Square atau JATOS.
 
Kalau ke daerah Jatinangor menurut kalian terlalu jauh, bisa juga pergi ke tempat makan. Ada beberapa restoran yang bisa dikunjungi, favorit saya RM Ampera.

4. Stasiun Cimekar

Dulu KRD Lokal Bandung Raya tidak berhenti di stasiun Cimekar. Namun, entah semenjak tahun berapa, stasiun yang letaknya di daerah Cibiru ini aktif kembali. Mungkin, karena stasiun Cimekar dekat dengan stadion Gelora Bandung Lautan Api di Gedebage. Memang sih, dari stasiun ini terlihat jelas stadion nya. Bahkan, setiap ada pertandingan PERSIB banyak sekali bobotoh atau penggemar klub PERSIB Bandung yang turun di stasiun ini.

Selain ada stadion GBLA, di sana juga ada masjid raya Al-Jabbar yang baru saja diresmikan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, akhir Desember 2022 lalu.

Update : Kini, stasiun Cimekar sudah pindah lokasi. Nah, lokasi stasiun yang baru ini, jaraknya dekat sekali dengan Masjid Raya Al-Jabbar. Sehingga untuk menuju ke masjid Al-Jabbar, kita cukup berjalan kaki dari stasiun Cimekar sekitar 10 menit saja.

Stadion GBLA, Foto: bola.com

5. Stasiun Gedebage

Nah, stasiun satu ini terbilang baru nih. Dulu stasiun ini khusus digunakan untuk peti kemas dan kereta kargo (kasih tahu saya kalau salah hehe).

Namun sekarang, stasiun ini sudah dibuka untuk menaik-turunkan penumpang, khusus kereta commuter line atau KRD Lokal. Tapi, pemesanan tiket nya hanya bisa melaluii aplikasi KAI access saja. Jadi di sini tidak menyediakan pembelian tiket on the spot kecuali untuk para lansia.

Stasiun ini nyaman sekali dan ramah disablitas. Tempat parkirnya pun cukup luas.

Kalau berhenti di stasiun Gedebage, kalian bisa berjalan kaki sedikit ke arah perempatan Gebage-Soekarno Hatta lalu menyebrang. Dari sana, kalian bisa menaiki angkot ke arah timu, lalu berhenti di pasar Cimol Gedebage.

Pasar Cimol Gedebage ini sudah terkenal sebagai tempat thrifting alias berburu pakaian bekas. Kalau kalian jeli, kalian bisa menemukan pakaian bekas ber-merk dengan harga yang miring.

6. Stasiun Kiara Condong

Nah, sudah mulai masuk ke kota Bandung nih. Stasiun Kiara Condong adalah stasiun tempat saya memulai dan juga mengakhiri perjalanan dengan kereta. Stasiun Kiara Condong adalah stasiun terdekat dari rumah saya.

Di Kiara Condong ada apa? Hmm, kalian bisa mengunjungi Trans Studio Mall dengan menaiki angkot jurusan Cicadas - Elang yang berwarna merah. Atau, kalian bisa mengunjungi Kiara Artha Park, sebuah taman berukuran luas, yang cocok dijadikan tempat untuk berjalan santai sambil berfoto karena taman ini sangat instagramable.

Setelah keluar dari stasiun kircon dan menemukan jalan raya, kamu harus menyebrang terlebih dahulu. Lalu, kamu cukup menaiki angkot apa saja ke arah utara dan berhenti di Kiara Artha Park yang letaknya tak jauh dari fly over Antapani.

6. Stasiun Cikudapateuh

Jadi inget dulu saya sering antar adik sekolah. Biasanya saya antar pakai motor, tapi ternyata saya baru sadar sekolah adik saya dekat dengan stasiun Cikudapateuh.

Selain antar adik sekolah, saya biasanya belanja ke pasar Kosambi jika turun di stasiun Cikudapateuh. Jaraknya lumayan dekat, cukup jalan kaki sekitar 5-10 menit. Kalau ke pasar Kosambi biasanya saya membeli oleh-oleh khas Bandung seperti keripik tempe kering, keripik paru, atau sale pisang.

Btw sekarang di Pasar Kosambi juga ada tempat makan estetik dan enak loh. Ada es krim Scoop dan Scoops, ada ramen, dan masih banyak lagi.

Foto: serbabandung.com
Di sekitar Kosambi ada juga gedung kesenian Baranang Siang. Dari stasiun Cikudapateuh kita juga bisa ke toko buku Palasari dilanjut dengan menggunakan angkot.

7. Stasiun Bandung

Nah, ini dia stasiun "utama" nya Bandung. Karena stasiun utama, banyak sekali penumpang yang naik maupun yang turun dari dan ke stasiun ini. Itulah kenapa saya jarang sekali naik KRD Lokal dari stasiun Bandung, saya males desak-desakkan dan berebut tempat duduk, hehe.

Tapi kalau turun di stasiun Bandung pernah sih beberapa kali. Biasanya setelah turun dari stasiun Bandung saya akan jalan kaki menuju jalan Braga. Jalan Braga cukup terkenal di Bandung karena banyak tempat menarik seperti restoran dan mall. Saya juga beberapa kali ke Braga Convention Hall untuk mengunjungi event pameran. Dari Braga, kita juga bisa jalan kaki menuju Masjid Agung Bandung, ke museum Konferensi Asia Afrika, ke Pasar Baru, wah, banyak banget tempat yang bisa dikunjungi dari stasiun Bandung.


Gimanaa.. Seru kan Naik Kereta?


Stasiun-stasiun selanjutnya akan saya bahas di artikel Part 2 yaa.. Jariku sudah mulai keriting, dan mungkin yang baca juga sudah mulai jenuh, atau justru malah penasaran? Hehe.

Terimakasih sudah mampir, kalau ada masukan tentang tempat yang bisa disinggahi yang dekat dengan stasiun-stasiun ini please let me know yaa..


Related Posts

15 comments

  1. Pingin banget ke Bandung dari tahun kemarin tapi belum kesampaian. Saya juga suka banget naik kereta api.Seru kali ya kalau berwisata dari satu tempat ke tempat lainnya di Bandung dengan kereta api hehehe

    ReplyDelete
  2. Wah bisa buat pilihan kalau liburan ke Bandung nih cobain main naik kereta jarak dekat begini :D

    ReplyDelete
  3. Seru banget ... Aku jg suka teh... Super nyaman nya itu loo... Juara memang kereta apibsekarang

    ReplyDelete
  4. Next plan jalan jalan sama anak nih yaa..nyoba kereta hehe

    ReplyDelete
  5. Seru banget ih. aku gak berani jalan jalan sendirian apalagi dalam keadaan galau.

    ReplyDelete
  6. Wah murah tapi nyaman ya..wajib cobain nih next sama si anak hihi

    ReplyDelete
  7. Waah dulu aku juga sering naik kereta KRD ke Cicalengka terus lanjut ke Curug Cinulang

    ReplyDelete
  8. Belom pernah sih turun di stasiun2 tersebut. Tapi tahu karena beberapa kali pulang ke Jogja lewat Bandung (kehabisan tiket dari Jakarta).

    ReplyDelete
  9. Wah suatu saat jika ada rezeki ke Bandung, bisa jadi referensi nih :)
    Saya pernah naik kereta api tahun 95 kalo gak salah tapi dari Bandung - Jkt, naik kelas ekonomi. Gak ada AC, trus gak semua jendela ada kacanya. Seru hihi.

    ReplyDelete
  10. Ya ampun ituuu yang stasiun Cicalengka bagus banget view nya. Ah aku jadi ingin kesana bun. Kok aku gapernah tau yah? *kudet

    ReplyDelete
  11. Ngg.. sebenernya Aku dulu sering naik KRD dari Kircon ke Cimahi teh, sempet ngerasain harga masih 1500 dan masih banyak yang ngamen di dalamnya. Sekarang mah udah bagus pisan, tapi akunya udah nggak ke sana lagi.. hahaha

    ReplyDelete
  12. KRD udah keubek sih dari stasiun awal ampe bandung kota, tapi kalo ke stasiun seterusnya belum, whehe.. tapi sekarang tarifnya jadi 5000 buat KA Bandung Raya sama 7000 untuk KA Cibatu

    ReplyDelete
  13. Saya malah kangen sama kereta api ekonomu sebelum pembaruan, kalau laper tinggal beli ke pedagang asongan, bayar tiket langsung ke kondekturnya (bisa lebih murah), duduk2 di sambungan gerbong sambil menikmati angin semilir dari pintu yang terbuka, wkwk

    ReplyDelete
  14. kumasih inget waktu itu masih kuliah naik KRD mau jalan-jalan ke pasbar berhubung nek ancot muahal bangets wes kami nek KRD masyaAlloh dulu mah dari pengamen sampe ka jualan sempak aya teh wkwkwk geli pas nawarin sempak sapuluh tilu wkwkwkwk *kenangan yang tak terlupakan

    Alhamdulilah yah sejak Pak Jonan KAI bebenah makanya dulu aku sampe baca bukunya Evolusi KAI dan aku ulas di blog sapa tau teteh mau baca wkwkwk ujung2na maksa maca

    ReplyDelete
  15. Iya seruu banget...

    sekarang naik kereta tuh nyaman... pertama kali naik kereta tahun 2006 dari Semarang-Randublatung (Blora), kereta diesel yang sering berhenti di stasiun kecil. Penumpangnya berjubel, panas, sampai rombongan kami ada yang pingsan

    ReplyDelete

Post a Comment