Tektok Ceria ke Gunung Putri Lembang Bersama Anak-Anak

Mendaki gunung putri bersama anak

Selepas hamil dan melahirkan, saya jadi kangen sekali dengan kegiatan daki mendaki alias membuat daki. Waktu masih punya 1 anak, pendakian pertama saya selepas melahirkan adalah ke Gunung Papandayan saat si sulung berusia satu tahun.

Seolah mengulang sejarah, tahun ini saya juga melakukan pendakian pertama kali setelah melahirkan saat si bungsu berusia satu tahun pula. Saya sih inginnya ke Papandayan lagi, tapi mengingat kondisi cuaca saat ini yang masih hujan, jadi kami putuskan untuk pergi ke tempat yang dekat dahulu.

Gunung Putri Lembang jadi pilihan saya. Selain jaraknya yang cukup dekat, masih di area Bandung, Gunung Putri juga cocok jadi destinasi wisata alam jika ingin membawa serta anak-anak, orang tua, mertua, gebetan, mantan, tetangga yang julid, ibu tiri yang jahat, pak RW yang zholim, dan... oke cukup nanti makin ngelantur.

Perjalanan Menuju Lembang

Gunung Putri ini berada di daerah Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sebetulnya lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah mertua di Cimahi. Jadi kami berencana untuk tektok saja, mengejar sunrise di atas.

Rencana awal sih saya mulai berangkat dari rumah mertua selepas sholat shubuh, namun tiba-tiba suami sok ngide banget ingin menginap di penginapan sekitar Cikole. Katanya sih biar lebih dekat jadi ga kesiangan. Ya sudah, saya iya-kan saja. 

Waktu itu hari Sabtu, dan suami saya baru pulang kerja sekitar jam 9 malam. Selepas beliau bekerja, saya dan anak-anak dijemput lalu kami meluncur ke arah Lembang. 

Singkat cerita, kami sudah berada di daerah Lembang dan mulai mencari penginapan. Ternyata sebagian besar sudah full booked, kalau ada yang kosong pun, budgetnya tidak sesuai dengan keadaan kami.

Akhirnya sekitar pukul 2 dini hari, kami mendapat penginapan berupa sebuah rumah dengan 1 kamar, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Coba bayangkan, jam 2 dini hari kami baru bisa beristirahat, bestieee. Mbak kunti dan mas poci aja kayaknya udah ganti shift tuh.

Mengejar Sunrise di Gunung Putri yang Fanaaa

Benar kata Bang Dzawin Nur, bangun pagi untuk mengejar sunrise di puncak gunung adalah fanaaa'. Apalagi kami membawa serta anak-anak yang berpotensi membawa keriweuhan per-budak-an. Kami baru benar-benar siap pukul 8 pagi.

Yah sudah, sudah terlanjur sampai sini. Kita lanjutkan saja perjalanan menuju Gunung Putri. Kalau dari maps sih, letaknya tak begiu jauh.

Sedikit saran nih, bagi yang mengandalkan Google Maps, sebaiknya cari dengan kata kunci "Geger Bintang Matahari". Itu lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan kata "Gunung Putri Lembang".

Alhamdulillah kondisi jalannya sudah bagus dengan dicor beton. Hanya saja lebar jalannya pas-pasan. Jadi buat yang bawa mobil, sebaiknya berhati-hati ya. Ditambah lagi dengan medan yang cukup curam, lumayan menanjak serta berkelok.

Tiket Masuk Gunung Putri dan Fasilitasnya

Sekitar 15 menit, kami sampai juga. Kami lalu mendatangi pos penjaga. Adapun harga tiket masuknya adalah Rp 10.000,- per orang dan biaya parkir Rp 5.000,- per motor. Untuk biaya parkir mobil dan harga tiket untuk camping saya lupa nanya, hehe. Nanti akan saya update lagi ya.

Selepas membayar tiket, kami langsung berjalan. Agak kaget karena jalannya nyaman syekalii, sudah diberi paving block dan di sisi kanan kiri diberi hand rail. Sepanjang jalan, di beberapa titik tersedia bangku dan meja kayu. Lumayan untuk berisitirahat sejenak.

track ke gunung putri lembang

Tambah kaget lagi saya karena baru berjalan sekitar 15 menit, saya sudah berada di camp area dan hutan pinus. Ini sih naik gunung tersingkat, ternyaman, dan ter-happy sepanjang sejarah saya mendaki gunung. Ciyus deh.

Di atas sana, kita akan menemukan hutan pinus namun di sekeliling areanya adalah jurang. Tapi tenang, karena bagian sisinya sudah diberi pengaman berupa pagar besi. Karena sisinya langsung jurang, kita bisa melihat pemandangan city light di malam hari, sunrise yang cantik di pagi hari, dan kalau beruntung sih bisa dapat pemandangan lautan awan.

Sayangnya kebetulan kami bukan bagian dari orang-orang yang beruntung. City light ga dapet, sunrise ga dapet, lautan awan ga dapet.

pemandangan di gunung putri

hutan pinus gunung putri

Namun senangnya, di sini juga sudah tersedia mushola kecil dan toilet. Jadi kegiatan gali menggali untuk urusan hajat di sini sepertinya tak akan terjadi. Airnya juga bening dan segar. Kayaknya sih bisa juga langsung diminum.

Cuaca di sini sangat sejuk dan nampaknya sangat dingin di malam hari. Itu terlihat karena saat berjalan, kami menemukan air di dalam botol kemasan yang isinya sudah menjadi es. Kebayang ga sih berapa suhu di sini saat malam hari.

Menuju Puncak Gunung Putri

Saya masih penasaran dengan puncaknya ini, jadi saya melanjutkan perjalanan ke atas. Siapa tau gitu di atas ada Alfamart. Ditambah lagi, Fatih juga semangat banget pengen lanjut terus ke atas.

Nah, di sini kondisi nya sudah berbeda ya, sudah tidak ada paving block lagi. Jalannya berupa tanah merah dan rerumputan khas hutan.

Kami berjalan sekitar 15 menit dan di puncaknya ternyata ada sebuah tugu. Dari tugu ini kita bisa melihat pemandangan kota Bandung yang dikelilingi oleh banyak gunung.

puncak gunung putri

Kesimpulan

Saya dan anak-anak sangat menikmati perjalanan kali ini. Alhamdulillah semuanya kooperatif selama perjalanan bahkan sampai pulang. Mungkin lain kali kami akan berkemah di sini. Mudah-mudahan nanti kami termasuk orang-orang yang beruntung yang mendapatkan pemandangan city light, sunrise, sunset dan lautan awan. Lumayan banget kan ya fotonya biar bisa eksis di instagram. Jiaakkkh.

Ada yang pernah ke sini juga? Ceritain pengalaman kalian yuk di kolom komentar.

Related Posts

26 comments

  1. Pernah ke lembang kegiatan namun belum ke lokasi tersebut, sepertinya ingin berkunjung semoga bisa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga ya Mas, bisa ke sini kalau ke Lembang

      Delete
  2. Euleuh seru ya mendaki gunung nya
    Btw berapa ketinggian gitu ini teh gunungnya?
    Lanjut ke Prau atuh sambil melatih anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kurang tau berapa.. mungkin di 2000an kali ya. Iya pengen pisan ke Prau. Kebetulan emang ada kenalan juga di Dieng. Masih nunggu waktu yang pas karena jauh heuheu

      Delete
  3. wah gunung putri sekarang mudah dijangkau ya

    asyikkkk

    terakhir (zaman dahulu kala) :D ..... sulit banget menjangkau gunung Putri

    tapi dulu mah gratis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya dulu mah grais ya, sekarang udah ada yang kelola jadi fasilitas juga memadai tapi ya itu harus bayar. Hehehe

      Delete
  4. Menyusuri hutan pinus,ah suka deh dengan pemandangannya. Iya ya mendaki gunungnya singkat ya mom, bayanganku itu Gunung Putri Lembang tinggi sekali ternyata anak-anakpun bisa mendaki ya.Penasaran nih maju kesana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga cuma anak2, aku berpapasan sama lansia dan hebatnya mereka sanggup sampai atas

      Delete
  5. Kakak, kamu keren sekali sih. Abis melahirkan sudah langsung mendaki saja. Memang anak-anak itu harus banyak didekatkan ke alam untuk eksplorasi sistem tumbuh kembangnya. Akh, seru banget sih. Jadi pengen bawa anak-anak jalan-jalan lagi. Makasih kakak untuk sharing pengalamannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe.. karena emang suka aja sih, lebih suka jalan2 ke gunung gini karena kalau ke emol aku agak eungap nahan diri buat belanja ahaha

      Delete
  6. Mbak..kusuka caramu bercerita, lepas gitu...
    Ya ampun senengnya bawa anak-anak meski pasti riweuhnya dan bikin ga dapat sunrise juga lainnya.
    Aku mau ajak anak-anak juga membuat daki hihihi, rencana dalam waktu dekat, Gunung Putri Lembang bisa nih jadi tujuan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih banyaak.. jadi GR nih dipuji sama mbak blogger hits hehe

      wah semoga kegiatan mendakinya lancar dan menyenangkan yaa. Have funnn :)

      Delete
  7. Menikmati alam dan semua ciptaan Allah SWT nyatanya memang healing banget ya. Kita diajarkan untuk mencintai bumi dan kerap bersyukur karena bisa menikmati semua itu.

    ReplyDelete
  8. Seru bangeeeeettt! aku yang baca aja bis amerasakan keseruannya, meski riweh ya mb dengan perlengkapan perang ahahah..
    btw, penasaran kenapa lebih akurat dengan nama "Geger Bintang Matahari". apakah itu sebutan atau nama lain gunung putri?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ah makasih Mbaak :)

      Saya sendiri juga bingung sih, tapi di plang di tiket masuk memang tertera kata Geger Bintang Matahari. Kemaren kalau aku pake keyword Gunung Putri malah dibawa nyasar Mbak hahah

      Delete
  9. wah seru banget nih jalan-jalan ke wisata alam sekalian cuci mata nih sama yang ijo-ijo seger

    ReplyDelete
  10. serunya bisa menikmati waktu bersama anak-anak. Salah satu cara untuk menguatkan bonding sekaligus menciptakan kenangan manis di memory anak-anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget, aku pun suka main ke alam karena waktu kecil pernah punya kenangan main ke alam gini sama Bapak :)

      Delete
  11. Masya Allah senangnya bisa camping. Apalagi sama suami dan anak hehehe

    Aku tuh gara-gara sering diajak jalan-jalan ke bukit waktu kecil jadinya pas sekolah ikutan pecinta alam mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, Mbak :)

      wah senangnya.. aku waktu sekolah ga ada ekskul pecinta alam, paling cuma pramuka hehe

      Delete
  12. Wah, murah banget tiketnya, Kak. Btw bikin senyam senyum pas baca tidak ada lagi acara gali menggali saat mendaki gunung. Syukur lah saat ini destinasi wisata terus berbenah ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ini keitung murah.

      ehehe, pernah ngalamin juga gali menggali kak? :)

      Delete
  13. Beneran memang pengalaman naik gunung paling cepat dan paling nyaman kalau cuma 15 menit. Dan beneran bikin saya pengen banget ke sana Mbak.....

    ReplyDelete
  14. seru banget yaa mba pengalaman naik gunungnya, jadi bisa ajak anak-anak juga nih, terakhir ak trekking tuh pas awal-awal pandemi gitu, itu aja udh ngos2an wkwkwkwk

    ReplyDelete
  15. seneng ya mbak kalo sekeluarga bisa kompak mendaki kayak gini, apalagi si bungsu yang asik aja diajak naik gunung. kalo aq yang naik gunung baru bayanginnya aja udah ribet banget, mungkin karena belum terbiasa ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya jangankan naik gunung sih, jalan2 biasa aja kalau bawa anak emang agak ribet haha..

      Delete

Post a Comment