Mendaki Gunung Saat New Normal? Perhatikan Hal Ini!

mendaki saat new normal
Setelah kebijakan PSBB dihentikan, kini pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru. Langkah ini rupanya dijalankan pemerintah untuk menyelamatkan perekonomian bangsa.

Beberapa pusat perbelanjaan, restoran, kafe, tempat wisata buatan hingga tempat wisata alam sudah mulai dibuka kembali. Termasuk, beberapa gunung di Indonesia, sudah mulai dibuka untuk pendakian. Tentunya, semua itu tak lantas dibuka begitu saja. Ada banyak protokol kesehatan yang harus dijalani.

Mendaki gunung sendiri adalah kegiatan yang memiliki resiko yang rendah terhadap covid-19. Saya katakan memiliki resiko rendah, bukan berarti tidak memiliki resiko sama sekali. (Btw ini ada datanya ya). Maka dari itu, jika ingin keukeuh peuteukeuh mendaki gunung di masa new normal ini, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.

1. Patuhi Peraturan yang Berlaku di Setiap Gunung

Ada yang bilang, mendaki gunung di masa sekarang cukup ribet. Bukan tanpa alasan memang. Beberapa gunung seperti gunung Sumbing misalnya, memberlakukan peraturan yang cukup ketat bagi para pendaki.

Peraturan yang diberlakukan seperti batas usia pendaki yang wajib berusia minimal 18 tahun dan sudah memiliki KTP, membawa serta menggunakan masker dan handsanitizer, membawa surat keterangan sehat dari dokter, tidak sedang dalam keadaan flu baik ringan maupun berat, membawa tenda kapasitas 4 orang untuk diisi oleh 2 orang, dan masih banyak lagi.

Tentunya peraturan ini harus kita patuhi demi keselamatan bersama.

2. Gunakan Alat Transportasi Pribadi

Penggunaan transportasi umum dikhawatirkan malah menambah resiko penularan covid. Apalagi jika gunung yang dituju berbeda kota atau bahkan beda provinsi. Lebih baik kita meminimalkan kontak dengan orang lain dengan cara menggunakan kendaraan pribadi.

3. Atur Jumlah Rombongan

Saya sih lebih menyarankan untuk mendaki tidak lebih dari 10 orang dalam satu rombongan. Meski itu teman atau orang terdekat kita, tetap saja resiko penularan mungkin terjadi. Lalu jangan lupa untuk selalu menjaga jarak selama pendakian dengan orang atau rombongan lain.


 

4. Pilih Hari yang Sepi

Beberapa waktu lalu, saya cukup kaget dengan postingan salah satu akun gunung. Di situ ditampilkan video tentang penumpukan calon pendaki di basecamp.

Yah, kalau gini caranya mah, sama aja bohong. Memang, waktu itu bertepatan dengan momen 17 Agustus. Momen ini meang sering dimanfaatkan pendaki untuk berkemah di gunung. Tak heran jika pada tanggal ini gunung-gunung penuh oleh pendaki.

Saran saya, lebih baik mendaki di hari kerja atau weekdays. Jumlah pendaki di hari kerja biasanya cenderung lebih sedikit dan sepi dibandingkan dengan weekend atau hari libur nasional.

Sebetulnya, jangankan ada pandemi, mendaki di hari libur nasional itu ga nyaman banget. Saya pernah merasakan ketika mendaki Gunung Slamet di hari libur panjang. Wih, selama perjalanan menuju puncak, jalur sangat padat bahkan sampai harus antri. Untuk mendirikan tenda pun cukup sulit karena lahan sudah penuh oleh tenda rombongan lain.

5. Isolasi Mandiri Setelah Pendakian

Meski kita pulang dengan keadaan yang sehat, sebaiknya lakukan isolasi mandiri setelah naik gunung. Kadang, orang tanpa gejala itu jauh lebih berbahaya bagi lingkungan sekitarnya. Apalagi kalau kita habis naik gunung dari daerah yang masih banyak kasus positifnya. Kita tak pernah tahu, apakah di dalam tubuh kita ada virus yang ikut menempel atau tidak.

Nah, itu dia beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan ketika mendaki gunung di masa new normal. Yuk, kita patuhi bersama!

Anyway, ini adalah tulisan kolaborasi ku bareng kawan-kawan dari komunitas Bandung Hijab Blogger.


Related Posts

14 comments

  1. Wah mantabs niy tipsnya. Aku juga berpikir klo ke gunung itu realtif lebih aman daripada tempat lain, karena lebih sepi, asalkan pilih waktu pas weekday yaa...siiipp siiippp

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul teh, udah gitu dapet banyak bonus kalau liburan ke gunung mah hehe

      Delete
  2. Teh kalau Untuk pendakian Sendiri peraturan seperti sekrng lebih ketat apa bagaimana, soalnya belum penah nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. untuk beberapa gunung jadi lebih ketat gitu teh. malah sampe ada yang harus pake rapid segala

      Delete
  3. Wow keren banget mendaki gunung.Tetep harus jalanin protokol kesehatan pokoknya ya teh ..makasih tipsnya teh

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, dimanapun sih sebenernya harus nerapin protokol kesehatan

      Delete
  4. Wah gimana teh rasanya mendaki saat New Normal? Hehehe, bener bgt dimanapun dan kapanpun, skrg harus tetep ikutin protokol kesehatan, buat pencegahan👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau dari cerita orang2 jadi lebih ketat gt peraturannya teh.. betul, protokol kesehatan harus banget dijalankan

      Delete
  5. Tempat refreshing yang paling cocok di masa pandemi gini emang balik ke alam ya teh. Udara segar, sehat lagi. Bikin badan beneran fresh

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa teh.. jadinya ke fisik juga makin sehat

      Delete
  6. wah seru banget ya liburannya aku juga jadi kepengen

    ReplyDelete
  7. Duh pengen banget nyobain daki gunung wkwk tp gakuat deh, btw skrng ga cuma daki gunung aja, keluar rumah sbntar aja harus bener" diperhatikan

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe jangan maksain kalau ga kuat. yup betul keluar rumah aja sekarang udah kaya mau perang ya haha

      Delete

Post a Comment