Kenangan Puasa Saat Kecil, Makan Diam-Diam Hingga Jajanan Favorit

jajanan makaroni saat kecil

Saya sudah diajarkan puasa sejak TK oleh orangtua. Dan orangtua saya ini termasuk yang 'tega' (dalam artian positif). Jadi saya puasa langsung full dari subuh sampai magrib, ga ada ceritanya puasa setengah hari.

Kalau difiikr-fikir, di sini bukan saya yang hebat, tapi orangtua saya. Gimana ga hebat, orangtua saya sabaaar sekali membimbing dan menemani saya yang sering mengeluh sampai waktu magrib tiba.

Saya jadi ingin menuliskan beberapa memori puasa yang unik saat saya kecil dulu.

1. Takut Suara Sirine Imsak

Sekarang masih ada ga sih, alarm atau sirine yang dipancarkan lewat toa masjid pertanda imsak? Saya kok jarang dengar ya akhir-akhir ini hehe.

Dulu saya mengira kalau suara sirine itu adalah suara gajah mengamuk 😂. Padahal orangtua saya ga pernah nakut-nakutin dengan suara itu, tapi dasar saja khayalan saya waktu kecil terlalu heboh. Saya takut tiap kali mendengar sirine tanda imsak yang dinyalakan lewat toa masjid.

2. Makan Diam-Diam

Saya inget banget, bapak saya waktu itu padahal sedang memuji saya karena kuat puasa. Eh selang beberapa menit, saya diam-diam makan di balik lemari. Tau ga apa yang saya makan? Minuman serbuk instan! Saya gadoin, ga saya seduh. Ga ngerti juga kenapa dulu makan begituan ya. Kenapa ga minum aja sekalian, haha.

3. Jajan Saat Sahur

Saya berasal dari keluarga yang sangat sederhana, untuk urusan jajan pun diberi jatah. Basanya jatah saya jajan adalah 1x tiap bapak pulang ke rumah. Nah, kalau bulan puasa, jatah jajan kami digeser ke waktu sahur.

Dulu sih, keluarga kami dengan tetangga yang punya warung lumayan dekat. Jadi, tinggal diketok saja pintunya saat sahur kalau saya mau jajan, hehe.

Ngomong-ngomong soal jajanan, ada satu jajanan atau cemilan yang dari dulu sampai sekarang saya suka, yaitu makaroni kering. Rasanya gurih dan kriuk. Bisa dimakan langsung, atau dicampur nasi juga oke.

Snack BonCabe Makaroni Krispi

Ga nyangka, sekarang jajanan favorit saya dari kecil diproduksi juga oleh PT. Kobe Boga Utama. Itu loh, perusahaan yang salah satu produknya adalah BonCabe sambal tabur. Selain sambal taburnya yang terkenal pedas dan gurih itu, kini BonCabe mengeluarkan produk baru, yaitu BonCabe Makaroni Krispi.

BonCabe Makaroni Krispi punya 2 varian level, yaitu level 10 dan level 15. Dari segi levelnya sudah tahu dong, mana yang lebih pedas? Nah kali ini saya mau review makaroni krispi dari BonCabe ini.

Makaroni Boncabe

Review Makaroni Krispi dari BonCabe

Satu bungkus makaroni krispi ternyata punya ukuran yang lumayan besar, berat bersih nya 150gr. Lumayan banget sih ini buat dimakan berdua atau bertiga. 

Tekstur makaroni nya itu super crunchy. Gampang digigit, renyah, dan ga keras. Rasa dari bumbunya sangat kaya. Ga hanya rasa gurih asin dan pedas saja, saya merasakan ada rasa rempah-rempah di bumbunya. Saya pribadi merasa kalau ini mirip rasa kari pedas yang gurih.

Buat kalian yang suka rasa pedas namun masih ingin menikmati rasa rempahnya yang gurih, saya sih menyarankan untuk coba level 10 saja. Sementara bagi pecinta pedas, langsung saja deh hajar Makaroni Krispi BonCabe Level 15. Rasa pedasnya lebih nendang daripada level 10.

makaroni krispi boncabe

Momen yang Cocok untuk Makan Makaroni Krispi BonCabe

Cemilan satu ini karena rasanya pedas, cocok banget dimakan bersama-sama saat momen ini:

  • Momen traveling bersama keluarga atau teman
  • Momen nonton bareng, entah itu nonton film, pertandingan sepakbola, atau tayangan gosip (hehe)
  • Momen sahur atau buka puasa, bisa dimakan langsung atau dicampur dengan nasi hangat dan lauk pauk
  • Momen bersantai di rumah atau sambil membaca buku
  • Momen saat patah hati, biar terlampiaskan sekalian

Tapi gaes, meskipun sebetulnya cemilan peda gurih dari BonCabe ini cocok dimakan di berbagai kondisi, jangan sampai dimakan saat ngabuburit menunggu adzan magrib di bulan puasa ya.

Snack BonCabe Makaroni Krispi ini bisa kalian dapatkan dengan mudah di Alfamart, Indomart, Hypermart, dan supermarket atau toko-toko terdekat lainnya.

Related Posts

2 comments

  1. Aku malah dari kecil udh nurut ama ortu, jadinya kalo mau mbatalin karna bener" gak kuat itu aku ngomong sama ortu gak ngumpet" hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment