Situ Cisanti, Hulu Sungai Citarum





Kegiatan rihlah bagi saya bukan hanya sekedar mencuci mata, tapi juga memahami setiap tanda yzng diciptakan-Nya. Men-tadaburi alam, dengan tidak merusaknya adalah salah satu bentuk rasa syukur dan ketaatan kepada Sang Pencipta.

Perjalanan kali ini, masih ditemani suami dan juga dedek utun yang sudah menginjak 7 bulan. Berbekal google maps dan GPS (Global Penduduk Sekitar) kami berangkat menuju kawasan Situ Cisanti.

Situ Cisanti adalah danau buatan yang menampung air dari 7 mata air utama Sungai Citarum. Yakni mata air Pangsiraman, Cikolebere, Cikawadukan, Cikahuripan, Cisadana, Cihaniwung, dan Cisanti. terletak di Tarumajaya, Kertasari, Bandung dengan luas kurang lebih sekitar 5 hektar dan berada di lahan seluas 7 hektar di kawasan perhutani, kaki Gunung Wayang, dengan ketinggian 1.500–3.000 dpl. Kedalaman situ ini sampai sekarang masih belum ada yang tahu persis berapa meter kedalamannya

Rute menuju Situ Cisanti

Ada dua alternatif jalan yang bisa dilalui jika kita berangkat dari Cimahi atau kota Bandung. Rute pertama melalui jalur Pangalengan, dan rute kedua melalui jalur Pacet.

Jalur Pangalengan:
  • Dari Cimahi, arahkan kendaraan menuju Baros
  • Ikuti petunjuk yang mengarah ke Soreang
  • Jika menemukan persimpangan, arahkan lurus, jangan masuk ke jalur Ciwidey
  • Setelah Soreang, arahkan kendaraan menuju Banjaran-Pangalengan
  • Selanjutnya, kita akan menemukan jalan menanjak berkelok-kelok, memasuki area KPBS Pangalengan
  • Ikuti jalan besar, sampai menemukan pertigaan, belok ke kiri
  • Kemudian, kita akan memasuki kawasan perkebunan teh Malabar
  • Lurus terus sampai tiba di Situ Cisanti
Jalur Pacet:
  • Dari Cimahi, arahkan kendaraan menuju Bypass (Jl. Soekarno Hatta)
  • Dari bypass, kita bisa lewat jalur mana saja, yang penting mengarah ke selatan, ke arah Ciparay.
  • Bagi yang belum begitu hafal jalan, saya sarankan untuk pergi ke arah Gedebage-Jalan raya Sapan, lalu ikuti petunjuk ke arah terminal Ciparay
  • Dari terminal Ciparay lanjutkan perjalanan ke jalan raya Pacet
  • Lurus terus sampai tiba di Situ Cisanti
Perjalanan melalui jalur Pacet lebih singkat dan kondisi jalannya pun sangat baik. Kurang lebih sekitar 3 jam (perjalanan santai), tetapi dari terminal Ciparay kita akan menemukan jalan yang sangat menanjak. Sedangkan jika melalui jalur Pangalengan, lama perjalanan sekitar 4 jam. Lebih lama, namun jalurnya lebih landai dan kita bisa menikmati pemandangan khas kebun teh di perkebunan teh Malabar. Kondisi jalan sangat baik sampai di Pangalengan, namun ketika memasuki kawasan perkebunan teh Malabar kita perlu berhati-hati karena banyak sekali jalan yang berlubang.

Tiket Masuk dan Fasilitas


Disini, kita dikenakan tarif Rp 10.000,-/orang dan tarif parkir untuk motor Rp 3000,- (tarif parkir mobil saya kurang tahu). Toilet umum dan mushola terletak di luar Danau Cisanti (setelah tempat parkir), dan jangan khawatir, di dekat danau juga tersedia toilet. Ada beberapa warung yang menjajakan makanan, baik di dekat danau maupun di dekat tempat parkir.




Danau Cisanti ini cocok bagi kamu yang hobi memancing. Banyak sekali saya jumpai orang-orang yang melakukan kegiatan memancing. Ada yang berhasil menangkap ikan mas, nila, mujair, kerang, ada juga yang hanya mendapatkan ikan impun kecil-kecil.  Selain memancing, tempat ini juga bisa dijadikan tempat berkemah santai, hammock ceria, atau sekedar foto-foto.


Tips

Sebetulnya tidak ada tips khusus untuk menuju tempat ini. Cukup membawa perbekalan dan perlengkapan pribadi yang kira-kira dibutuhkan. Ohya, pastikan tangki bensin terisi full ya, apalagi jika melalui jalur Pangalengan. Karena, radius 7 KM sebelum Situ Cisanti, saya tidak menemukan pom bensin.

Sekian, semoga bermanfaat :)




Related Posts

Post a Comment